Bab 3
Definisi Membaca
Teman-teman, apa
kira-kira yang dimaksud dengan membaca?
Dalam kenyataannya ada yang mengartikan membaca sebagai mengeja kata demi kata.
Jadi, kata-kata dieja satu persatu secara berurutan. Ya, mungkin itu cara membaca yang masih masih banyak dipakai orang. Dan itu sah-sah saja
karena ini bukan menyangkut benar atau salah.
Namun
secara pribadi saya ingin mengganti metode mengeja kata demi kata ini. Mengapa
kok saya begitu ngotot? Karena saya menyukai tantangan dan sesuatu yang baru
yang saya pikir lebih baik. Metode mengeja ini biasanya mendorong penggunanya untuk mengeja kata
satu persatu dari awal sampai akhir. Setelah itu, penggunanya menjadi tahu akan
beberapa hal dari apa yang dibacanya. Namun, metode ini menurut saya
bisa memboroskan waktu karena harus mengeja kata
demi kata. Disamping itu, penggunanya belum tentu mengetahui tentang gagasan
penting yang ada dalam bacaan yang ia baca. Namun jika Anda masih memakai
metode ini, teruskan saja dan jangan merasa bersalah.
Hidup
adalah pilihan. Jika kita suka memakai
mobil besar yang boros bensin dan jalannya lambat, itu sah-sah saja. Dan
jika Anda suka memakai mobil yang ringan, hemat bahan bakar dan cepat jalannya,
itu juga sah-sah saja. Tak ada yang salah dengan pilihan Anda. Begitu juga
dengan memilih metode membaca. Anda tinggal memilihmau yang hemat waktu atau
yang boros waktusemua terserah Anda.
Dari
hasil analisis saya, untuk memahami bacaan tertulis, diperlukan beberapa hal penting agar kita menjadi paham. Beberapa hal itu
diantaranya adalah pengetahuan yang berkaitan dengan susunan dan unsur-unsur
kalimat dalam bacaan, target yang jelas dan tepat, metode membaca yang efektif,
dan konsentrasi penuh pada apa yang sedang dibaca.
Di bawah ini saya mencoba mendefinisikan proses
membaca sebagai berikut:
Membaca adalah Proses
pencarian gagasan dan berusaha memvisualisasikan kenyataan dari gagasan-gagasan tersebut agar
bisa dibayangkan dan dihayati.
Dari definisi diatas, kita dapat melihat bahwa membaca adalah proses pencarian yang aktif. Yang
dicari adalah gagasannya. Setelah gagasannya ditemukan, selanjutnya adalah
membayangkan kenyataan dari gagasan tersebut dengan daya imajinasi kita. Biasanya,
sesuatu yang dapat dibayangkan adalah hal-hal yang bisa dilihat oleh mata lahir
kita. Jika subjeknya berkaitan dengan hal-hal yang immaterial, maka hayatilah
subjek tersebut dengan hati kita.
Di buku ini, teman-teman akan menemukan kata gagasan
dan pikiran digunakan secara bergantian. Namun. Teman-teman jangan merasa
bingung karena arti dari gagasan dan pikiran itu dalam buku ini diasumsikan sama
. Ya, maknanya sama saja. Oke, mari kita lanjutkan.
Mari kita kembali kepada definisi membaca. Jadi, dalam
buku ini, kegiatan membaca itu bukan lagi mengeja
kata demi kata. Tetapi, lebih jauh lagi, membaca itu adalah proses
pencarian gagasan-gagasan yang ada dalam bacaan dan berusaha membayangkan dan
atau menghayati kenyataan dari gagasan-gagasan tersebut dengan daya imajinasi
dan hati kita. Dengan cara seperti ini, kegiatan membaca kita menjadi terarah kepada
sasaran yang telah kita tetapkan
sebelumnya. Tidak hanya itu, kita juga bisa menemukan hubungan antar gagasan.
Misalnya, kita bisa menemukan kaitan antara gagasan atau pikiran utama dengan
pikiran penjelas.
Masih bingung dengan penjelasan di atas? Tenang
saja, mari kita jelaskan dengan lebih jelas. Agar lebih mengerti uraian di
atas, silahkan baca baik-baik contoh paragraf di bawah ini sambil dibayangkan
kenyataannya. Mulailah!
Anto
mempunyai tanaman Arben yang luar biasa di kebunnya. Tanaman itu tingginya
mencapai satu meter. Daun-daunnya rata-rata sebesar daun pohon
jati. Hal yang sangat menakjubkan adalah buahnya. Buahnya itu sebesar
buah kelapa dan beratnya rata-rata sekitar tiga kilogram. Jadi, jika tanaman Anto
buahnya ada sepuluh buah, berarti total beratnya adalah tiga puluh kilogram.
Waw, sungguh menakjubkan. Bukan hanya itu, harga perbuahnya mencapai sepuluh ribu rupiah. Jadi, kalau Anto punya
10 buah saja, maka ia bisa mendapat uang 100 ribu. Sekarang kalau ada 600 buah
jadi berapa? Wah bisa cepat kaya tuh Anto.
Teman-teman, paragraf di atas sedang berbicara
tentang tanaman Arben milik Anto yang luar biasa.
Jadi gagasan utama bacaan
diatas adalah tanaman Arben milik Anto. Selanjutnya, gagasan utama di atas
dijelasakan secara lebih jelas lagi dengan beberapa pikiran penjelas. Di atas dijelaskan
bahwa tanaman Arben miliki Anto tersebut tingginya mencapai satu meter, daunnya
sebesar daun pohon jati, buahnya seberat tiga kilogram, dan harganya mencapai
sepuluh ribu rupiah per kilogram.
Nah, sekarang tugas teman-teman adalah membayangkan tanaman Arben milik Anto di atas
dalam benak masing-masing. Beranilah mencobanya agar kita terbiasa. Silahkan
coba bayangkan tingginya, daunnya, dan buahnya. Dalam benak saya, bayangan yang
muncul adalah gambar buah Arben yang sering
saya lihat. Namun, karena buahnya sebesar buah kelapa, jadi di pikiran
saya, buahnya juga tampak besar sesuai penjelasan di atas. Demikian juga dengan
bentuk daunnya, buahnya dan batangnya. Terlihat benar-benar menakjubkan tanaman
arben milik Anto itu.
Bagaimana? Mudah
kan? Ya, jika
kita terbiasa membayangkan gagasan yang
ada dalam bacaan yang kita baca, maka Insya Allah kitapun tak akan terlalu
sulit untuk memahami gagasan yang ada dalam bacaan tersebut. Akan tetapi, jika
teman-teman masih merasakan kesulitan, maka teman-teman harus melatihnya
terus-menerus sampai bisa. Maju terus dan jangan pernah putus asa ya.
Sebuah bayangan gambar yang muncul dalam pikiran kita itu sebenarnya
berasal dari apa yang pernah kita lihat. Contohnya, jika kita belum pernah
melihat tanaman Arben, maka boleh jadi
kita akan susah untuk membayangkannya. Jika ini terjadi, mungkin saja kita
menduga bahwa pohon Arben itu mirip pohon kelapa karena kita hanya pernah
melihat pohon kelapa.
Teman-teman, mari kita berlatih lagi yuk? di dalam
Al-Qur’an diceritakan bahwa di surga itu ada buah-buahanmisalnya buah pisang.
Nah, sekarang coba bayangkan di pikiran kalian gambaran buah pisang yang ada di
surga. Silahkan pejamkan matanya dan mulailah membayangkan buah pisang. Apa
yang terjadi? Gambaran yang muncul di benak kita itu bukanlah gambaran buah
pisang yang ada di surga. Akan tetapi, gambaran yang muncul adalah gambaran
buah pisang yang ada di dunia ini. Kenapa demikian? Karena kita belum pernah
melihat buah pisang yang ada di surga. Kita hanya sering melihat buah pisang
yang ada di pasar, di warung atau di kebun tetangga.
Daya imajinasi
kita memang tak mampu menggambarkan sesuatu yang
berada di luar pengalaman kita. Namun, walaupun begitu, daya
imajinasi ini harus kita latih ketika sedang membaca agar kita mampu memahami
gagasan yang kita baca dan melihat kaitan antara gagasan utama dan gagasan
penjelasnya secara visual/imajinatif. Ketika daya imajinasi kita bekerja, maka
aktifitas membaca kita terasa hidup dan lebih efektif. Daya imajinasi kita,
punya peranan penting dalam meningkatkan kemampuan mengingat dan memahami suatu
bacaan.
Ketika saya membaca
sebuah paragraf, yang paling dulu saya cari adalah gagasan utamanya. Setelah gagasan utamanya
ditemukan, lalu sayapun mencari gagasan penjelasnya. Setelah gagasan-gasan itu
ditemukan, kemudian saya membayangkan gambaran dari gagasan utama dan gagasan
penjelas tersebut dengan daya imajinasi saya. Hasilnya? Saya bisa memahami
maksud dari gagasan yang ditulis oleh sang penulis dan juga bisa menemukan
kaitan antara gagasan utama dan gagasan penjelasnya. Jadi, jangan remehkan daya
imajinasi kalian dan jangan biarkan ia menganggur.
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar