Ketika manusia menemui jalan buntu ketika sedang memiliki masalah, biasanya rasa putus asapun hadir di dalam jiwa. Ketika itu, akalnya tak mampu lagi mencari jalan keluar, seolah-olah semua jalan keluar telah tertutup rapat. Namun, jika ia punya keyakinan, maka keyakinannya itu akan mendorongnya memohon kekuatan dan bantuan kepada sesuatu yang diyakininya itu agar diberi jalan keluar dari masalah yang sedang ia hadapi.
Dengan keyakinannya, manusia tak hanya mengandalkan kekuatan akal dan fisiknya saja, karena fisik dan akal itu terbatas kekuatannya. Dia sadar, ada sesuatu yang tak terbatas kekuasaannya yang mampu membantunya memecahkan semua masalahnya. Jika manusia hanya bersandar kepada Yang serba maha, maka akan terbukalah jalan keluar dari segala kesulitan, dan ia sadar, ia tak sendirian.
Adapun orang yang hanya mengandalkan kemampuan dirinya saja (kemampuan fisik dan akal), ia akan tergulung badai keresahan-walaupun tidak semua orang seperti itu, karena jiwanya tak punya sandaran yang maha Kokoh. Jiwanya rapuh dan akan terserang virus prustasi. Karena itu, jangan heran jika banyak manusia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena tak kuat menghadapi badai masalah kehidupan. Demikianlah uraian sederhana ini saya sajikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar