Selasa, 19 Januari 2016

Dari Game untuk Novel



Kali ini kita nggak akan membahas dampak negatif game. Namun yang akan diambil hanyalah sisi positipnya.

Mengapa harus mengambil pelajaran dari game? Karena game itu menarik perhatian, terutama bagi  anak-anak dan  remaja. Bukan hanya itu, sebagian orang dewasa juga suka bermain game. Game itu bagi anak-anak sekolah  lebih menarik dari pelajaran sekolah. Sekali tertarik, anak-anak akan terus penasaran dan ingin mencoba  main, bahkan banyak yang sampai ketagihan. Adapun tentang akibat negatifnya, silahkan cari sendiri informasinya.

GAME FOR NOVEL
Banyak hal menarik dari berbagai game (dengan berbagai genre: Racing, horor, adventure, dan sebagainya) bisa kita masukkan ke dalam calon novel yang akan ditulis. Mudah-mudahan bisa best seller.

Apa saja yang menarik dari game?

1. Tantangan. Berbagai tantangan seperti quest, misi dan semacamnya bisa menarik minat player dan merasa tertantang untuk menyelesaikannya. Tantangan ini ada yang ber-deadline, dan ada yang tidak. Ada rasa senang dari pihak player saat ia berhasil menyelesaikan sebuah tantangan.

2. Persaingan dan keinginan untuk selalu menang. Setiap game—offline, online, multiplayer online—pasti menyediakan rintangan. Untuk menang, seorang player harus melatih dan mengasah keterampilan bermainnya agar bisa jadi THE WINNER dalam setiap tantangan yang muncul. Rata-rata para player rajin mengasah keterampilan bermainnya.
Apalagi dalam game multiplayer online. Prestise begitu terasa berpengaruh. Skill yang tinggi begitu diagungkan oleh para player. Bagai raja di sebuah negeri.
Dalam game, banyak hal yang menegangkan. Takut kalah, takut tak mampu, dan rasa takut lainnya sering menguasai para gamer. Itulah konflik dan suspend dalam game yang bisa dimasukkan ke dalam novel.


3. More Quest/Mision
Dalam game biasanya terdapat banyak misi yang harus diselesaikan. Dalam sebagian misi biasanya diberi waktu terbatas. Jika sukses, player akan diberi reward sebagai hadiah.
Fungsi berbagai misi ini adalah untuk meningkatkan skill dan pengetahuan para player. Kapan, dimana dan bagaimana cara menggunakan skill bermain game.
Seorang novelis harus bisa menciptakan banyak rintangan dan skenario menegangkan seperti dalam game. Misalnya adegan yang menegangkan saat balapan di game Hot Pursuit 2010, Skenario dalam Resident Evil, Granturismo,  Sniper Ghost Warrior, Counter strikes, Farm Frenzy 2, Saint Seiya Hades, Crash Bandicot Collection, Harvestmoon Back To Nature, Hero Leaf Valley.
Dalam game, realitas itu selalu dipenuhi tantangan yang harus diselesaikan dan persaingan yang harus dihadapi dan dimenangkan.

Beberapa adegan menegangkan saat main game:
1. Racing game. Ketegangan muncul saat akan tersusul lawan/ terlewati lawan, dimana jarak ke tempat finish tinggal beberapa ratus meter lagi dan lawan punya skill tinggi dan peralatan mantap.
2. Adventure game. Saat ada musuh dan peluru habis, player langsung panik. Musuh kuat, sulit dikalahkan oleh senjata player juga sering membuatnya panik.

Baiklah, kini saatnya bagi kita untuk membuat sebuah cerita yang menarik, penuh tantangan, ketegangan, konflik, dan persaingan yang membuat jantung pembaca berdegup.

Minggu, 17 Januari 2016

Hubungan Tulisan dengan Kenyataan



Ada hubungan yang sangat jelas antara tulisan (bahasa tertulis) dengan suatu kenyataan. Tulisan/bacaan adalah alat komunikasi yang bisa digunakan manusia untuk menggambarkan suatu kenyataan. Jadi tulisan itu adalah simbol yang mewakili suatu kenyataan tertentu.

Apa yang kita lihat, dengar, rasakan, bayangkan, dsb, bisa kita gambarkan melalui tulisan kita. Jadi, sekarang kita bisa tahu bahwa ada hubungan yang tak bisa dipisahkan antara tulisan dengan kenyataan.

Berdasarkan penjelasan sederhana di atas, kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa hakikat tulisan itu pada dasarnya merupakan alat yang dipakai untuk menggambarkan suatu kenyataan. Jadi ketika kita membaca tulisan/kata “Dewandaru”, maka kita harus sadar bahwa tulisan itu sedang menyadarkan kita akan nama suatu buah. Coba Anda lihat foto buah di bawah ini. Itulah buah yang punya nama buah “Dewandaru”. 


Jika Anda telah berhenti browsing, coba Anda sebut kata “buah Dewandaru” secara berulang-ulang. Lalu bayangkanlah wujud buah “Dewandaru” yang pernah Anda lihat dengan daya imajinasi Anda. Coba bayangkan foto buah tersebut dengan penuh konsentrasi. Nanti coba bayangkanlah wujud buah tersebut  seolah-olah wujud buah itu benar-benar ada di depan Anda.


Jadi, jika Anda akan membaca buku, majalah, atau tulisan lainnya, maka ingatlah hal penting di bawah ini:
Ingat tulisan, ingat pula kenyataannya.