Minggu, 05 September 2021

Kalimat Penggetar Jiwa

Buatlah kata-kata yang menggetarkan hati. Carilah itu dimanpun kita menemukannya, dan kumpulkanlah karena pengaruhnya begitu indah ke dalam jiwa.

Suara hati itu bisa terlihat gejalanya dalam kata-kata, sikap dan tindakan.

Sekarang, coba Anda baca kalimat di bawah ini dengan hati Anda, kira-kira apa yang Anda rasakan? Selamat merasakan. 

Misalnya, Anda sering sekali menyakiti hati teman Anda, dan Anda sadar, itu salah, lalu Andapun minta maaf, dan dia menjawab seperti ini:
“Sudahlah, Aku telah memaafkan semua perlakuan burukmu padaku, kamu tak perlu bersedih hati dan menangisi itu semua. Selalu ada harapan untuk memperbaiki diri. Aku tidak apa-apa, sungguh Engkau tetap sahabatku.”


Seorang anak gadis, menangis, karena takut dimarahi ayahnya. Sebabnya karena uang yang dibawanya untuk membeli sebuah barang, hilang entah kemana. Inilah dialog mereka:
“Ayah, maafkan aku telah mengecewakanmu, dan membebanimu. Aku sadar, betapa sulitnya bagi Ayah untuk mendapatkan uang sebanyak 1 juta itu. Aku menyesal Ayah karena tak sungguh-sungguh menjaga uang itu, aku berjanji tak mau mengecewakan Ayah lagi, tak akan kuulangi lagi Ayah,” ujar sang anak sedih.
“Anakku, Engkau tak perlu bersedih terlalu dalam. Walaupun uang  yang 1 juta itu telah hilang, ayah tetap menyayangi dan mencintaiMu. Engkau tetap anakku yang terbaik. Sudahlah, Nak, tetaplah tenang, selalu ada jalan untuk mencari uang,” balas sang ayah sangat bijaksana.

Ketika Anda pulang kerja, Anda belum mendapat uang yang cukup, Anda kecewa dan takut istri Anda kecewa. bagaimana perasaan Anda jika istri Anda bicara seperti ini?
“Suamiku, Sayang, tak perlu bersedih, bersabarlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu bersama kesabaran, yakinlah Sayang, jangan ragu kepada Allah dan rasul-Nya.”
“Alhamdulillah, saya benar-benar lupa tentang itu. Sungguh bahagia diriku punya istri secerdas dirimu, semoga Allah menyayangiMu.”

Seorang anak laki-laki diajak pacaran oleh seorang anak perempuan, masih sesama anak SMA. Namun, si anak laki-laki menjawab seperti ini:
“Alya, jika kamu ingin menumpahkan kejengkelanmu padaku, maka tumpahkanlah itu. Tapi aku takkan merubah keputusanku. Aku juga sebenarnya menyukaiMu, Alya, tapi aku tak mau pacaran, kita masih SMA Alya, maafkan aku, ini sudah prinsipku,” ujar pemuda itu.
“Aku menyukai perilakumu, hatiku terasa pedih dan sakit ketika kamu menolak cintaku, tetapi tak apa-apa, Allah benar-benar di atas segalanya  bagimu. Kamu sebenarnya adalah Pria idamanku Wan. Kamu baik hati, tegas, jujur, penyayang, dan sopan."





6 komentar:

Komarudin Tasdik mengatakan...

Memang getaran hati itu mampu mengguncang dunia. Langkah kita lebih terarah dan terkendali.

Deni A.L mengatakan...

betul Kang, kecerdasan hati lebih unggul dari intelektual semata

sinta pratama deli deli mengatakan...

memang kalau hal-hal yang menyangkut hati, bikin semua hal berubah seketika

Deni A.L mengatakan...

Betul sekali Sin. Selamat mencoba :)

Vpie ◥TwekzLibz◤ MahaDhifa mengatakan...

.. wouwww,, bagus tuk renungan nich!! aku akan mencoba nya ..

Unknown mengatakan...

Silahkan Mbak