Rabu, 13 Januari 2016

Hubungan Narasi/Dialog dan Kondisi Tokoh




Suasana kejiwaan seseorang dipengaruhi oleh sesuatu yang ada di pikirannya. Pikiran tertentu akan menghasilkan sikap dan perasaan tertentu. Selanjutnya, kata-kata dan kalimat pun terpengaruhi oleh pikiran ini.


















Tindakan
 


Pikiran (putus asa)
 


Ucapan
 


















Perasaan
(letih, tak punya harapan)
 


Sikap (tak semangat/lemah)
 

 






Pikiran putus asa : tak ada lagi harapan untuk mendapat pekerjaan
Perasaan : letih, lesu, tak semangat bekerja, banyak melamun, tak ceria,
Sikap : malas-malasan, banyak mengeluh. Mudah goyah saat diterpa masalah.
Tindakan : lebih banyak diam daripada kerja. Waktunya hanya dipakai main-main.
Ucapan : “Hidupku ini rasanya nggak berguna lagi. Percuma aku mencari kerja atau peluang usaha. Nggak akan pernah berhasil. Sudah sering mencari pekerjaan. Haislnya nihil. Buang-buang waktu, uang, tenaga.”

Penerapan konsep
1.    Yang lagi happy. “Hei, lihat, hari ini cerah sekali, indah pokoknya deh.” Wajahnya berseri-seri. Terlihat semangat hidup memancar dari wajahnya.
2.    Yang lagi sedih. “Padahal Cuma itu satu-satunya sarana yang aku gunakan untuk mencari nafkah.” Di wajahnya terlihat kesedihan yang mendalam. Motor kesayangannya hilang dicuri orang saat di diparkirkan di depan warung tegal.

3.               Yang lagi takut.”Duh gimana dong, catatan PR-ku hilang. Bisa kena marah nih.” Ia terlihat gelisah dan kebingungan. Teman-temannya tak memedulikannya. Yang lebih ekstrim lagi, gemeteran, pipis di celana, menjerit histeris dan sampai pingsan.

Nah kalau yang ini lagi apa ya?
“Pergi sana! Jangan deket-deket anak gue lagi!” Pak Atma marah besar pada Danu karena ketahuan minta uang secara paksa pada anak gadisnya. “Nina, mulai hari ini, kamu nggak boleh pacaran. Titik!”

“Wah, ternyata isinya uang lima ratus ribu, Yah. Alhamdulillah ya Allah.” Terlihat kegembiraan di wajah Ogin saat membuka amplop dari Pak Rozak.

Tidak ada komentar: